Tugas AIJ 3 - Konfigurasi Simple Queue

Manajemen Bandwidth Menggunakan Simple Queue:


Pada sebuah jaringan yang mempunyai banyak klien, diperlukan sebuah pengaturan bandwidth dengan tujuan mencegah pelaksanaan monopoli penggunaan bandwidth sehingga semua klien bisa mendapatkan jatah bandwidth masing-masing. QOS (Quality of services) atau lebih dikenal dengan Bandwidth Manajemen, merupakan metode yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Pada RouterOS Mikrotik penerapan QoS dapat dilakukan dengan fungsi Queue. 

diagram jaringan

Limitasi Bandwidth Sederhana

Cara paling mudah untuk melakukan queue pada RouterOS adalah dengan menggunakan Simple Queue. Kita bisa melakukan pengaturan bandwidth secara sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan upload dan download maksimum yang bisa dicapai oleh klien.

Contoh:
Kita akan melakukan limitasi maksimal upload: 128kbps dan maksimal download: 512kbps client dengan IP 192.168.10.2 yang terhubung ke Router. Parameter Target Address adalah IP Address dari client yang akan dilimit. Bisa berupa:

  • IP tunggal (192.168.10.2)
  • IP Jaringan (192.168.10.0/24)
  • Beberapa IP (192.168.10.2.192.168.10.13) dengan menekan tombol panah bawah kecil di sebelah kanan kotak isian.

Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan target download max-limit. Bisa dipilih dengan menu drop down atau ditulis manual. Satuan bps (bit per detik).


Dengan pengaturan tersebut maka Klien dengan IP 192.168.10.2 akan mendapatkan kecepatan maksimum Upload 128kbps dan Download 256kbps dalam keadaan apapun selama bandwidth memang tersedia. 

diagram jaringan

Metode Pembagian Bandwidth Share

Selain digunakan untuk melakukan pengaturan bandwidth manajemen seperti pada contoh sebelumnya, kita juga bisa memanfaatkan Simple Queue untuk melakukan pengaturan bandwidth share dengan menerapkan Limitasi Bertingkat. Konsep Limitasi Bertingkat bisa anda baca pada artikel Mendalami HTB pada QOS RouterOS Mikrotik

Contoh :
Kita akan melakukan pengaturan bandwidth sebesar 512kbps untuk digunakan 3 klien.
Konsep:

  1. Dalam keadaan semua client melakukan akses, maka masing-masing client akan mendapat bandwidth minimal 128kbps.
  2. Jika hanya ada 1 Client yang melakukan akses, maka klien tersebut bisa mendapatkan bandwidth hingga 512kbps.
  3. Jika terdapat beberapa Client (tidak semua client) yang melakukan akses, maka bandwidth yang tersedia akan dibagi rata ke sejumlah client yang aktif.

Topologi Jaringan

Router kita tidak tahu berapa total bandwidth yang kita miliki, maka kita harus definisikan pada langkah pertama. Pendefinisian ini bisa dilakukan dengan melakukan setting Queue Parent. Besar bandwidth yang kita miliki bisa diisikan pada parameter Target Upload Max-Limit dan Target Download Max-Limit.

Langkah selanjutnya kita akan menentukan batasan per klien dengan melakukan pengaturan antrian anak.
Pada antrian anak kita tentukan target-address dengan mengisikan alamat IP masing-masing klien. Terapkan Limit-at (CIR) : 128kbps dan Max-Limit (MIR) : 512kbps. Arahkan ke Parent Total Bandwidth yang kita buat sebelumnya.

Ulangi untuk memberikan limitasi pada klien yang lain, sesuaikan Target-Address.


Selanjutnya lakukan pengetesan dengan melakukan download di sisi klien.
Pada gambar berikut menunjukkan catatan kondisi penggunaan bandwidth klien setelah dilakukan limitasi bertingkat

Kondisi 1

Kondisi 1 menunjukkan ketika hanya 1 klien saja yang menggunakan bandwidth, maka Klien tersebut bisa mendapat hingga Max-Limit. 


Perhitungan: Pertama Router akan memenuhi Limit-at Client yaitu 128kbps. Bandwitdh yang tersedia masih sisa 512kbps-128kbps = 384kbps. Karena klien yang lain tidak aktif maka 384kbps yang tersisa akan diberikan lagi ke Klien1 sehingga mendapat 128kbps + 384kbps = 512kbps atau sama dengan max-limit. 

Kondisi 2

Kondisi 2 menggambarkan ketika hanya 2 klien yang menggunakan bandwidth.

Perhitungan: Pertama router akan memberikan batasan-pada semua klien terlebih dahulu. Akumulasi Limit-at untuk 2 klien = 128kbps x 2 = 256kbps. Total bandwidth masih tersisa 256kbps. Sisa diberikan kemana.? Akan dibagi rata ke klien kedua.
Sehingga setiap klien mendapat Limit-at + (sisa bandwidth / 2) = 128kbps + 128kbps = 256kbps

Kondisi 3

Kondisi 3 menunjukkan semua klien menggunakan bandwidth.

Perhitungan: Pertama Router akan memenuhi Limit-at tiap klien lebih dulu, sehingga bandwidth yang digunakan 128kbps x 3 = 384kbps. Total bandwidth masih tersisa 128kbps. Sisa bandwidth akan dibagi ke ketiga klien secara merata sehingga tiap klien mendapat 128kbps + (128kbps / 3) = 170kbps.

Pada Limitasi bertingkat ini juga bisa diterapkan Prioritas untuk klien. Nilai priority queue adalah 1-8 dimana terendah 8 dan tertinggi 1.

Contoh:
Klien 1 adalah pengguna VVIP, maka bisa diberikan Prioritas 1 (tertinggi).



Jika kita menerapkan prioritas perhitungan pembagian bandwidth hampir sama dengan sebelumnya. Hanya saja setelah limit-at semua client terpenuhi, Router akan melihat prioritas client. Router akan mencoba memenuhi prioritas klien Max-Limit tertinggi dengan bandwidth yang masih tersedia.



Perhitungan: Client 1 mempunyai prioritas tertinggi maka router akan mencoba memberikan bandwidth sampai batas Max-Limit yaitu 512kbps. Sedangkan bandwidth yang tersisa hanya 128kbps, maka Client1 mendapat bandwidth sebesar Limit-at + Sisa Bandwidth = 128kbps + 128kbps = 256kbps


Konsep pembagian bandwidth ini mirip ketika anda memasukkan internet dengan sistem Bandwidth share.
Limitasi bertingkat juga bisa diterapkan ketika dibutuhkan sebuah pengelompokkan pembagian bandwidth.


 

Tampak pada gambar, limitasi Client1 dan Client3 tidak menganggu limitasi Client2 karena sudah berbeda parent. Perhatikan max-limit pada Limitasi Manager dan Limitasi Staff .

diagram jaringan

Lewati Lalu Lintas Lokal

Ketika kita melakukan implementasi Simple Queue, dengan hanya berdasarkan target-address, maka Router hanya akan melihat dari mana lalu lintas itu berasal. Sehingga kemanapun tujuan lalu lintasnya (dst-address) tetap akan terkena limitasi. Tidak hanya ke arah internet, tetapi ke arah jaringan Lokal lain segmen yang berbeda juga akan terkena limitasi.

Contoh:

  • IP LAN 1: 192.168.10.0/24
  • IP LAN 2: 192.168.11.0/24

Jika hanya dibuat Simple Queue dengan target-address: 192.168.10.0/24, traffic ke arah 192.168.11.0/24 juga akan terlimit. Agar lalu lintas ke arah jaringan lokal lain tidak terlimit, kita bisa membuat Antrian Sederhana baru dengan mengisikan dst-address dan menentukan Max-Limit maksimal jalur koneksi, misalnya 100Mbps. Kemudian letakkan aturan tersebut pada urutan teratas (no. 0). 

Rule Simple Queue dibaca dari urutan teratas (no. 0) sehingga dengan pengaturan tersebut lalu lintas dari LAN1 ke LAN2 dan sebaliknya maksimum kecepatan transfer sebesar 100Mbps atau setara dengan kecepatan kabel ethernet.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas AIJ 2 - Konfigurasi Firewall Mikrotik

CARA MEMBUAT AKUN SHOPEE DAN LAZADA.

Tugas 14 Model Iso Layer